
TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Tim Bidang Kreatif dan Daya Saing, Dewan Kerajinan Seni Daerah (Dekranasda) Mimika menggali potensi alam untuk mengembangkan kerajinan tangan bernilai ekonomi tinggi
Tim tersebut mencari bahan alami yang beropetensi untuk membuat kerajinan seni mulai dari Kampung Pigapu, Distrik Iwaka hingga Mioko, Distrik Mimika Timur Jauh, pada Jumat (27/7/2025).
Dikedua kampung itu ditemukan banyak bahan baku seperti rotan, bambu, pohon ganemo, daun tikar, daun pandan hutan, pohon berserat, pohon sagu, pelepah pisang, eceng gondok, pakis, angrek dan lain-lain.

Setelah kedua kampung itu, tim juga mengunjung Pembatik Cenderawasih di SP2.
Ketua Bidang Kreasi dan Daya Saing Produk, Dekranasda Mimika, Nurihfa Karupukaro menjelaskan Mimika memiliki banyak bahan alami yang berpotensi menjadi kerajinan tangan yang bernilai seni, hanya saja butuh inovasi sehingga produk yang dihasilkan bisa memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Nurihfa menjelaskan sesuai tugas dari Bidang Kreatif dan Daya saing Produk yakni riset pasar, analisis kompetitor, pengembangan produk, desain produk, inovasi produk, branding dan pemasaran, sehingga untuk meningkatkan kualitas maka pihaknya akan membuat Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait inovasi produk berdasarkan kebutuhan pasar yg sedang menjadi trend.
“Untuk Bimtek ini bahan baku yang digunakan langsung dari Mimika, sehingga hasilnya dapat langsung digunakan sebagai bahan pameran pada kegiatan-kegiatan pameran yang akan datang,” ujarnya.

Pihaknya juga berencana menjadi pelatih untuk membantu pengrajin di Kabupaten Mimika dalam mengkreasikan produk agar modern dan unggul.
Kemudian terkait pembatik, kata Nurhfa perlu dibimbing dan dibina secara berkelanjutan agar hasil batik lebih halus, rapi dan menonjolkan budaya Papua dalam motifnya.
“Dekranasda hadir menjadi wadah inovasi produk kerajinan yg lebih baik dan berdaya saing serta memiliki karakteristik khas Mimika. Maka untuk meningkatkan kualitas produk lebih baik lagi dan lebih berinovasi maka butuh pelatihan kreativitas produk yang biasa menjadi luar biasa dan memiliki nilai jual yang bersaing di tingkat nasional maupun internasional karena kualitas dan nilai budaya tetap ada,” ucapnya.
Wartawan/Editor: Yosefina