TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Pemerintah Kabupaten Mimika dan PT Freeport Indonesia (PTFI) berkolaborasi membangun fasilitas pengolahan dan penyaluran air bersih untuk masyarakat.
PTFI mulai membangun fasilitas air bersih atau Water Treatment Plant (WTP) sejak Bulan Maret 2013, setelah dilakukan penandatanganan MoU antara Pemkab Mimika dan PTFI.
Setelah WTP selesai dibangun pada tahun 2017, PTFI melakukan perawatan serta uji coba mesin pompa WTP hingga menjelang diserahterimakan guna memastikan operasional berjalan dengan baik.
Fasilitas pengolahan air bersih di lahan seluas 1,36 hektar ini diserahterimakan kepada Pemkab Mimika pada 12 Oktober 2023.
Dalam proyek pembangunan WTP, PTFI juga membangun fasilitas pendukung lain seperti kantor, laboratorium, ruang genset, ruang panel, rumah pompa dan rumah trafo.
Sementara itu Pemkab Mimika melalui Dinas PUPR bertanggung jawab pada jalur distribusi dan instalasi ke rumah-rumah warga yang mulai dilakukan sejak Tahun 2012.
Setelah melewati proses yang panjang, pada Tahun 2023 sebanyak 6000 rumah menikmari air bersih, kemudian Tahun 2024 sebanyak 12.815 rumah menimkati air bersih dan ditargetkan pada Tahun 2025 ini sebanyak 16.597 rumah menikmati air bersih.
Peluncuran program air bersih yang masuk dalam program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Mimika, dilakukan oleh Bupati Mimika, Johannes Rettob didampingi Wakil Bupati Mimika, Emanuel Kemong, Sekda Mimika, Petrus Yumte dan Executive Vice President & Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma.
Peluncuran program air bersih untuk masyarakat ini berlangsung di SP2, Jalur 5, Distrik Mimika Baru pada Sabtu, 12 Juli 2025.
Sebelumnya pada 28 Maret 2025, Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa dan Deinas Geley bersama Bupati dan Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob dan Emanuel Kemong mengunjungi WTP 430, Kuala Kencana.
Bupati Mimika Johannes Rettob mengatakan Kabupaten Mimika sudah berumur 25 tahun, dan salah satu indikator kota berkembang adalah air bersih yang mengalir sampai di rumah-rumah warga.
“Pada tahun 2025 kita targetkan 16 ribu lebih rumah yang menimkati air bersih. Sebenarnya kita mau target sampai 20 ribu tapi saat ini masih gratis sesuai dengan uang yang kita punya. Kita berharap ke depan semua masyarakat bisa menikmati air bersih” ucapnya dalam sambutan pada kegiatan peluncuran tersebut.
Ia menyampaikan saat ini tim dari Dinas PUPR Kabupaten Mimika sedang membentuk tim yang akan mengurus pendistribusian air bersih, sehingga apabila ada masyarakat yang ingin memasang air bersih di rumahnya bisa mengajukan permohonan kepada Pemkab Mimika melalui Dinas PUPR.
“Tapi kalau orang Pomako jangan dulu, belum sambung sampai di sana. Baru sampai di SP1 dan SP4. Saya berharap semua masyarakat bisa nikmati air bersih,” ungkapnya.
Ia mengatakan air bersih ini dalam sehari mengalir hanya empat jam, yakni dua jam pagi dan dua jam sore.
Menurutnya masyarakat pasti bertanya kenapa tidak dijalankan full seharian? Hal itu juga menjadi harapan pemerintah.
“Kta jalan dlu dengan empat jam sehari karena terkait pembayaran listrik. Pendistribusian air inii dijalankan oleh listrik. Kami sudah hitung ternyata kalau kita jalankan 24 jam, APBD Mimika bisa terkuras habis untuk kasih jalan air. Sekarang kita masih defisit, selisih untuk pengoperasian dan kita berusaha bahwa ke depan saya yakin semua bisa terjawab untuk masyarakat Mimika,” ujarnya.
Ia mengatakan sebenarnya peluncuran program air bersih ini sudah dilakukan beberapa waktu lalu, namun diundur karena saat ujicoba banyak pipa yang harus diperbaiki. Terjadi kebocoran dan lain lain.
“Wajar sih pipa ini dipasang mulai Tahun 2012 jadi kita mulai pelan pelan ada yang kita gnti ada yang kita perbaiki. Sekarang semua sudah berjalan dengan baik, makanya ini ada keterlambatan sedikit saya dengan Pak Wakil bilang sebagai program 100 hri tapi lewat sedikit karena potong kami dua ikut retret. Target kami akhir Desember saluran air bersih tersambungkan 16bribu sekian rumah,” terangnya.
Johannes menyebutkan pemerintah terus berusahan agar semua masyatakat Mimika bisa menikmati air bersih karena kehadiran pemerintah untuk melayani masyarakat.
“Itu yang paling penting. Jangan sampai pemerintah ada tapi air saja susah. Masyarakat bisa menikmati air bersih merupakan salah satu bukti kehadiran pemerintah untuk melayani masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu Executive Vice President & Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma dalam sambutannya pada peluncuran tersebut mengungkapkan bahwa air bersih yang disalurkan di rumah-rumah warga di Kota Timika ini memiliki kualitas yang sama dengan air yang dikonsumsi di Kuala Kencana, pH 8 dan tidak ada kandungan bakteri ecoli.
Air bersih, kata dia merupakan kebutuhan dasar masyarakat dan hari ini Pemkab dan PTFI sudah memenuhi salah satu kebutuhan paling dasar manusia
“Kita bersyukur masyarakat bisa langsung mendapatkan air dengan kualitas yang sama denhan air yang kami minum di Kuala Kencana, pH delapan bakteri ecoli tidak ada karena itu dicek tiap hari,” ucapnya.
Ia mengatakan air bersih sangat penting terutama buat generasi Mimika.
Menurutnya jika sejak sekarang generasi Mimika bisa mengonsumsi air bersih, maka mereka bisa memiliki masa depan yang baik.
“Karena air bersih itu penting untuk pertumbuhan anak anak kita,” ucapnya. (Yosefina)