TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Superior Provinsial SCJ Indonesia, Pastor Andreas Suparman SCJ turut hadir bersama dua puluh satu pastor mendampingi Administrator Diosesan Keuskupan Timika, Pastor Marthen Kuayo, Pr memimpin Misa Requiem untuk Pastor Paroki Maria Bintang Laut Kokonao, Pastor Gabriel Kera Tukan SCJ di Gereja Santo Petrus SP 3, Jumat (21/3/2024) pagi hingga siang.
Dalam sambutannya pada akhir Misa Requiem, Pastor Andreas Suparman SCJ mengatakan peristiwa kepergian Pastor Gabriel Kera Tukan SCJ yang akrab disapa Pastor Gaby sangat mengejutkan, walaupun memang sudah ada sebetulnya penyakit jantung yang ia derita, namun tidak diduga kepergiannya begitu cepat.
Menurutnya, Pastor Gaby setelah jadi imam memang memilih penampilan yang khas, dengan rambut gondrong, hanya mau pakai sandal, dengan gelang di tangan, pakai jaket tebal, ngopi sangat banyak, rokok tidak pernah berhenti.
Gaya bicara dan kata katanya sangat tegas, maka banyak orang menyebutnya Romo Preman dan itulah sebetulnya cara dia untuk bisa dekat dengan umat dan masyarakat.
Sebelumnya di suatu paroki yang terkenal banyak penjahatnya ketika ditempatkan di sana, Pastor yang pernah mengenyam pendidikan di SMA Seminari San Dominggo Hokeng ini tidak gentar, malahan penjahatnya yang gentar melihat penampilannya
Ini yang ia hayati dalam kehidupannya. Demikian juga ketika bertugas di Papua justru semakin menampakan kepremanannya. Semakin nampak sekali.
“Sebenarnya kadang kami merasa khawatir kalau ia bertindak terlalu tegas terhadap anak-anak dan juga kepada umat, tapi ia sendiri selalu mengatakan itulah cara mendidik di tempat ini, harus disesuaikan. Kami sungguh sungguh kadang kadang khawatir. Namun kami melihat bahwa dibalik itu semuanya, seperti kemarin diungkapkan oleh Bruder, ada hati malaikat,” ungkapnya.
Dia mengatakan, almarhum yang pernah menjadi Pastor paroki Para Rasul Tegal Sari, Pastor Paroki Hati Kudus Pangkalan Kerinci dan Pastor Paroki Bunda Maria Serui ini, sungguh mengungkapkan kasihnya kepada orang-orang yang ia layani dengan caranya itu. Ada cinta yang luar biasa kepada umat, terutama umat yang sederhana.
Dalam karya pelayanannya Pastor Gaby justru senang ditempatkan di tempat-tempat sederhana dan ia sungguh menikmati itu karena ia ingin memberikan pelayananya hidupnya bagi umat yang sederhana.
Ia dengan setia melayani di Kokonao dan sekitarnya sampai sekitar sembilan tahun bahkan ketika diminta untuk pindah ia justru minta 10 tahun bahkan kalau bisa mati di Kokonao. Itu permintaan dia untuk mengungkapkan bagaimana kecintaanya. Bukan karena ketidaktaatannya tapi ia sungguh mencintai umat di sana.
“Perjuangan pelayanan di paroki ini memang sangat luar biasa dan kadang bertarung nyawa. Tidak mudah bagi kami untuk mencari pastor yang dengan keterbukaan hati tergerak untuk melayani di tempat yang tidak mudah seperti tempat pelayanan Pastor Gaby ini,” kata Andreas.
Ia mengatakan tentulah Pastor Gaby bukan orang yang sempurna, ada banyak juga kekurangan, tapi kekuranganya tidak perlu dibiacarakan, diceritakan selain memaafkan.
Pastor Andreas mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dan mendoakan almarhum yang menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (18/3/2025) di Rumah Pastoran Paroki Maria Bintang Laut Kokonao ini.
“Atas nama Kongregasi SCJ, saya mengucapkan terima kasih kepada saudara saudari semua, para pastor, suster, bruder dan frater yang telah memberikan doa kepada Pastor Gaby dan kami SCJ Indonesia. Doa doa dan kasih persaudaraan sejak meninggalnya di Kokonao terus kami saksikan melalui video video dan foto foto yang ada. Dua malam tirakatan dan perayaan ekaristi hari ini memperlihatkan perpaduan kasih dan ketulusan dari saudara saudari semua yang luar biasa,” ucapnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih untuk bantuan yang telah diberikan tenaga medis baik di Puskesmas Kokonao, RSMM Timika, perhatian yang besar dari pejabat pemerintah di Kokonao, teristimewa kepada Pj Bupati Mimika, Bupati dan Wakil Bupati Mimika terpilih, Sekda Provinsi Papua Tengah, Kepala Bappeda Mimika, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika, TNI Polri dan seluruh jajarannya.
“Kami mengalami perhatian dan kasih yang luar biasa dari anda semua. Maka bagi anda semua kami sekali lagi mengucapkan banyak terima kasih dan tetap mendoakan pelayanan anda yang tulus hati dan penuh kasih bagi masyarakat,” ucapnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga Pastor Gaby, Kerukunan Lembata dan Flobamora. Keluarga telah mempersembahkan Pastor Gaby bagi Allah dan bagi gereja.
“Semoga keluarga dilimpahi penghiburan iman dan pengharapan yang teguh,” ucapnya.
Secara istimewa ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat Kokonao dan sekitarnya yang selama ini telah mengajar tentang kehidupan dan iman kepada Pastor Gaby
“Bukan Pastor Gaby yang megajarkan kehidupan dan iman, tetapi anda semua umat yang mengajari kehidupan bagi kami. Maka sekalia lagi terima kasih atas kasih saudara saudari semua dan kecintaan sauadara saudari semuanya,” ucapnya.
Dalam misa yang diikuti keluarga almarhum dan ribuan umat itu dihadiri juga Pj Bupati Mimika, Yonathan Demme Tangdilintin, Bupati dan Wakil Bupati Mimika terpilih, Johannes Rettob dan Emanuel Kemong, Kepala Bappeda Mimika, Yohana Paliling, umat dari Paroki Maria Bintang Laut Kokonao.
Puluhan suster, bruder, farter hadir dalam misa requiem tersebut.
Usai misa, jenzah diarak menuju ke lokasi pemakaman Imam Keuskupan Timika di Bobaigo, Jalan Cenderawasih SP2 dan dilanjutkan dengan ibadah pemakaman.
Wartawan/Editor: Yosefina