TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Gubernur Papua Tengah, Meki Frits Nawipa mengingatkan semua masyarakat tentangnya prinsip saling menghargai.
Menurutnya meskipun banyak orang pintar namun yang terutama adalah saling menghargai.
“Ingat baik baik, waktu kita menghargai pemimpin, kita menghargai Tuhan. Waktu kita menghargai orangtua, kita mengharagai Tuhan. Waktu kita menghargai sesama, kita menghargai diri kita. Kalau bapak ibu tidak mau dizalimi jangan pernah tidak menghargai orang,” kata Meki dalam sambutannya saat acara Syukuran Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Mimika di Lapangan Upacara Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Kamis (27/3/2025).
Ia mengatakan meskipun dalam lingkungan pemerintahan, budaya Papua tetap dijunjung tinggi dalam hal menghargai sesama termasuk dalam sapaan.
“Jadi beberapa bupati saya panggil ade, tapi Wakil Gubernur, Bupati Mimika, Bupati Puncak itu kakak tetap kakak. Kita ini orang budaya kita ini orang Papua, kita keluar dari honai, kakak tetap kaka, bapak tetap bapak, adik tetap adik, saudara tetap saudara,” ucapnya
Ia mengatakan menjadi pimpinan berarti menjadi orangtua untuk negeri ini, sehingga ia berpesan agar pemimpin selalu berbuat baik agar negeri ini baik.
“Kalau kita buat baik negeri ini baik, kita buat tidak baik negeri ini tidak baik,” kata dia.
Pada kesempatan itu ia megajak seluruh masyarakat Papua Tengah bersama pemimpinnya bersatu membangun daerah ini menjadi lebih baik .
Iapun mengajak seluruh masyarakat untuk menyadari pentingya pendidikan dan yang terpenting dalam hidup adalah takut Tuhan maka tentu akan selalu berlaku jujur.
“Orang pintar banyak tapi kalau tidak jujur itu susah, jadi kita perlu takut Tuhan agar menjadi pribadi yang berkarakter,” kata pria kelahiran Enarotali ini.
Kepada Bupati dan Wakil Bupati Mimka, Johannes Rettob dan Emanuel Kemong, ia berpesan agar tetap fokus pada tujuan membuat masyarakat dan negeri Amungsa menjadi lebih baik.
“Ombak boleh bergerak, masalah boleh ada tetapi tetap fokus pada tujuan besok harus lebih baik dari pada hari ini di Negeri Amungsa ini,” ucap Meki yang menyelesaikan pendidikannya sebagai pilot dibiayai Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro yang sekarang sudah berganti nama menjadi Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro.
Iapun mengingatkan agar pesta pora hanya untuk menghambur-hamburkan uang dikurangi, supaya dana bisa difokuskan untuk kegiatan yang bermanfaat bagi masa depan masyarakat. “Dana kita bisa pakai untuk bangun rumah, pendidikan gratis, pelayanan akesehatan gratis. Kami juga berencana membangun rumah sakit yang megah di Nabire, semua masyarakat di Papua Tengah bisa dicover BPJS Kesehatan” ujar Meki yang mengaku peratama kali menginjakan kaki di Timika pada Tahun 1985, saat berusia tujuh tahun, datang menggunakan Pesawat MAF untuk bersekolah.
Wartawan/Editor: Yosefina