TIMIKA | CartenzNews.com – Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-80, Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) atau yang akrab dikenal warga sebagai Pasar Murah, Kamis (16/10/2025).
Kegiatan yang dirangkaikan dengan penyerahan hadiah Lomba Cipta Menu (LCM) pangan lokal itu digelar di halaman Gedung Eme Neme Yauware, Mimika, Papua Tengah.
Tahun ini, HPS mengangkat tema “Bergandengan Tangan untuk Pangan yang Lebih Baik dan Masa Depan yang Lebih Baik.”
Bupati Mimika Johannes Rettob bersama Kepala DKP Mimika Yulius Koga membuka langsung kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya menjaga ketahanan pangan dan menekan laju inflasi agar daya beli masyarakat tetap stabil.
“Hari ini kita salurkan bantuan cadangan pangan untuk beberapa distrik. Sebelumnya sudah 18 distrik menerima bantuan dari pusat, dan sekarang giliran dari Pemkab Mimika,” ujar Bupati JR.
Ia menegaskan, kegiatan pangan murah ini digelar bukan hanya di Timika, tapi juga menjangkau distrik-distrik, agar semua masyarakat merasakan manfaatnya.
“Tugas kami menjaga agar harga kebutuhan pokok tetap terjangkau. Jangan sampai masyarakat kesulitan karena harga tinggi,” katanya.
Bupati juga berpesan agar warga memanfaatkan kesempatan pasar murah dengan bijak.
“Gunakan kesempatan ini dengan baik, beli untuk dimakan, bukan untuk dijual lagi,” tegasnya di hadapan warga.
Sementara itu, Kepala DKP Mimika Yulius Koga mengatakan, kegiatan GPM ini digelar serentak oleh pemerintah daerah se-Indonesia untuk memperingati Hari Pangan Sedunia.
DKP Mimika menggandeng sejumlah instansi seperti Dinas Perikanan, Peternakan, Pertanian, serta pihak swasta seperti Sharon Mart, dan juga bekerja sama dengan Bulog.
“Kami jadi distributor untuk bawang merah, bawang putih, rica, dan tomat. Sementara untuk beras SPHP dari Bulog, kami ambil alih distribusinya karena memerlukan rekomendasi dari DKP,” jelas Yulius.
Dengan subsidi harga dari Pemkab Mimika, berbagai bahan pangan dijual jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran.
“Kalau telur biasanya Rp70 ribu per rak, di sini hanya Rp55 ribu. Minyak goreng, ubi, petatas, semua disubsidi untuk bantu warga,” ujarnya.
Suasana di lokasi tampak ramai. Warga antusias berbelanja kebutuhan pokok, sementara Bupati Johannes Rettob berkeliling meninjau setiap stand penjualan dan menyapa masyarakat.
Acara ditutup dengan penyerahan hadiah Lomba Cipta Menu (LCM) pangan lokal kepada para pemenang dari enam distrik di Kabupaten Mimika. (Red)