TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Suasana sakral menyelimuti Gereja Paroki Katedral Tiga Raja Timika, pada Selasa (12/5/2025) sore mulai Pukul 17.00 atau jam lima sore.
Bersama puluhan uskup dari Indonesia dan luar negeri, biarawan- biarawati dan ribuan umat, diadakan Ibadat Vesper Agung, pengakuan iman dan janji setia Uskup Timika terpilih, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru OSA.
Didampingi Duta Besar Vatikan untuk Indonesia/Nuncio, Mgr. Piero Pioppo, Uskup Timika terpilih mengungkapkan iman dan janji setia pada ibadat yang dipimpin Ketua Konferensi Waligereja Indonesia yang juga sebagai Uskup Keuskupan Bandung, Mgr. Antonius Subianto Bunjamon OSC.
Dalam vesper yang merupakan ibadah sore atau malam dalam tradisi Liturgi Katolik Roma yang terdiri dari puji-pujian, Mazmur, bacaan kitab suci, doa umat, serta renungan prosesi Vesper ini, umat berdoa dan memohon berkat untuk bimbingan Allah bagi tugas pelayanan Uskup Bernardus.
Suasana penuh hikmat ini mengajak setiap orang untuk merenungkan arti pelayanan dalam karya penggembalaan yang akan segera dimulai oleh uskup terpilih.
Seiring dengan pujian dan doa, diadakan upacara pemberkatan insignia, yaitu perlengkapan yang akan dikenakan oleh Mgr. Bernardus Bofitwos Baru OSA dalam tugas keuskupan barunya.
Insignia ini melambangkan tanggung jawab dan komitmen seorang uskup dalam melayani gereja dan umatnya. Setelahnya, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru OSA mengucapkan janji setianya kepada Tahta Suci Vatikan, sebagai bentuk pengakuan dan ketaatan kepada kepemimpinan gereja universal yang dipimpin oleh Paus.
Ketua KWI Mgr. Antonius Subianto Bunjamon OSC dalam khobtahnya menyampaikan motto pastoral Uskup Timika terpilih adalah Ego Sum Ostium yang artinya Aku adalah Pintu.
“Akulah pintu, barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Injil Yohanes 10:9. Kiranya ini juga menjadi bagian dari perjalanan Tahun Yubelium di mana kita sebagai peziarah pengharapan, diundang untuk melewati pintu pintu suci, Porta Santa yaitu Yesus sendiri yang mengantar kita pada Bapa,” ujarnya.
Ia mengatakan dengan memasuki suatu pintu suci berarti memasuki pintu kehidupan Yesus, menjadi murid Kristus sekaligus dipanggil menjadi teladan iman untuk menjadi pintu bagi satu sama lain.
“Dengan begitu kita mau dan mampu menjadi pintu yang selalu terbuka satu sama lain yang mengantar pada Yesus,” kata dia.
Wartawan/Editor: Yosefina