TIMIKA, CARTENZNEWS.com-Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga (Disparbudpora) menggelar kegiatan Pembinaan Kesenian yang Masyarakat Pelakunya Dalam Daerah Kabupaten/Kota,khususnya masyarakat Amungme, yang merupakan salah satu suku asli di Kabupaten Mimika.
Dalam giat yang dilakaukan di Hotel Grand Tembaga, mulai Senin (19/5/2025) sampai Kamis (22/5/2025), instansi penyelenggara menghadirikan pemateri dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia (RI), yakni Drs. Pustanto, MM dan Drs. Tubagus Sukmana, M.Ikom dan dari perwakilan LEMASA, Alfian Karel Kum.
Dalam acara yang dibuka Wakil Bupati Mimika, Emanuel Kemong ini hadir juga sejumlah pimpinan OPD, perwakilan dari Ketua Harian dan Sekretaris Dekranasda Mimika, Nela Manggara dan Leentje Siwabessy serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannnya Emanuel Kemong mengatakan keragaman kebudayaan daerah merupakan kekayaan dan identitas bangsa yang sangat diperlukan untuk memajukan kebudayaan nasional Indonesia.
Untuk itu diperlukan langkah strategis berupa upaya memajukan kebudayaan melalui perlindungan, pembanngunan, pemanfataan dan pembinaan guna mewujudkan masyarakat yang berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.
“Salah satu upaya strategis adalah dengan cara mengadakan lomba kerajinan tangan daerah yang merupakan cerminan dari kekayaan budaya dan keterampilan masyarakat kita di Mimika,” ujarnya.
Ia berharap lomba ini dapat menjadi ajang belajar dan berbagi pengalaman serta mendorong inovasi dalam dunia kerajinan tangan lokal.
Sementara itu Ketua Panitia kegiatan tersebut, Santy Sondang menjelaskan kerajinan tangan yang dilombakan adalah Kawitok, Noken dan Mahkota yang dibuat dan diselesaikan dalam waktu tiga hari, kemudian pada hari keempat akan diniai dewan juri.
Peserta lomba dari 12 sanggar milik masyarakat Amungme yang merupakan binaan Disparbudpora dan Lemasa. “Tiap kelompok diwakili tujuh orang, dua orang sebagai pendamping dan lima orang sebagai peserta dari kaum muda sebagai generasi yang akan menjaga dan meestarikan budaya,” terangnya.
Kemudian Kepala Disparbupora Mimika, Elisabeth Cenawatin mengungkapkan dilakukan perlombaan ini untuk menggali lebih dalam kreatifitas pelaku seni dari 12 sanggar tersebut. “Kami ingin hasil karya pelaku seni ini lebih indah lebh bagus sehingga layak ditampilkan dikancah nasional maupun internasional. Dari 12 sanggar ini enam binaan kami dari dinas dan enam lainnya binaan LEMASA,” ucapnya.
Wartawan/Editor: Yosefina